Minggu, 27 September 2020

Menghidar dari Riba

*SOLUSI AGAR KITA TERHINDAR DARI RIBA. MENUJU KEMERDEKAAN DAN KEMAKMURAN YANG KITA CITA-CITAKAN* :

*1. LURUSKAN MISI HIDUP KITA*

Untuk apa kita diciptakan ALLAH di dunia ini ? 
Untuk memenuhi keinginan hawa nafsu atau untuk tujuan hidup yang mulia? 
Kita hidup hanya sebatas kehidupan di dunia atau akan ada kehidupan yang kekal abadi di yaumil akhir kelak? 

Dengan menyadari tujuan hidup kita adalah ALLAH maka kita tidak akan sesat di jalan.

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ .٥٦

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”
(Q.S. Adz Dzāriyāt 51: 56)

*2. TOTAL BERGANTUNG KEPADA ALLAH*

Poin kedua ini saya ambil dari buku Pola Pertolongan Allah oleh Rendi Rezha. Salah satu buku terbaik yang pernah saya baca selama ini.

*TOTAL BERGANTUNG = DIPENUHI*

Lihat dan perhatikan bagaimana hidup kita mulai dari berbentuk ruh hingga bayi saat kita total bergantung kepada Allah maka semua kebutuhan kita dipenuhi walaupun dengan ikhtiar yang sederhana misalnya tangisan. Masalahnya semakin kita dewasa malah kita semakin kurang bergantung sama Allah.

*Contoh-Contoh Kebergantungan pada selain Allah* :

Tanda bergantung kepada BISNIS. 

“Kalau bisnis saya bangkrut gimana hidup saya.” ?

Tanda bergantung pada SUAMI/ISTRI.

 “Kalau Suami dikeluarkan dari kantor anak-anak saya makan apa nih.” ?
 “Kalau istri nggak mendukung saya hijrah bakal berat hidup ini.” ?

*Tanda Bergantung dengan UANG*. 

“Kalau mau Umroh itu ya butuh uang. 
Kalau mau bayar utang itu ya butuh uang. Kalau mau makan, bayar anak sekolah, beli ini itu ya butuhnya ya uang!” ?

Gantungannya sudah banyak sekali yang akibatnya ketergantungan ke Allah semakin berkurang. 

*Apa AKIBATNYA*.

Akhirnya kita dituntut ekstra kerja keras karena sudah makin sedikit dibantu sama Allah. 

Padahal mudah jika ALLAH mau Menyelesaikan Masalah kita tanpa Uang. 

- Umroh tanpa uang.
- Utang lunas tanpa
  uang. 

Banyak yang mengalami keajaiban pertolongan ALLAH. 
*Kun Fayakun*.

*3. TINGGALKAN RIBA, HIJRAH*!

Tak ada jalan lain, agar selamat dan bahagia dunia akhirat maka tinggalkan riba saat ini juga !

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَذَرُوا۟ مَا بَقِىَ مِنَ ٱلرِّبَوٰٓا۟ إِن 
كُنتُم مُّؤْمِنِينَ .٢٧٨

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.”
(QS. 2 Al Baqarah: 278-279)

*4. PERANGI RIBA, DAKWAH*!

Jika Allah dan rasul-Nya memerangi riba, pantaskah kita yang mengaku sebagai hamba Allah, mengaku umat Nabi Muhammad Shalllahu alaihi wasallam berpangku tangan? 
Selamatkan diri dan keluarga kita, selamatkan umat dan segenap masyarakat dari bahaya riba.

فَإِن لَّمْ تَفْعَلُوا۟ فَأْذَنُوا۟ بِحَرْبٍ مِّنَ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ۖ وَإِن تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُءُوسُ أَمْوَٰلِكُمْ لَا تَظْلِمُونَ وَلَا تُظْلَمُونَ .٢٧٩

“Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. 

Dan jika kamu BERTAUBAT (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.”
(QS. 2 Al Baqarah: 279)

*5. JANGAN NGUTANG, DAN BEBASKAN DIRI ANDA DARI UTANG*!

Nabi sudah mengingatkan kita agar menghindari berutang karena membuka jalan menuju keburukan bahkan kemungkaran. 

Hidup sederhana tanpa utang jauh lebih menenteramkan daripada kelihatan kaya dari utang.

*“Allahumma innii a’uudzu bika minal ma’tsami wal maghram.”* 

(Ya Allah aku berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan terlilit utang).

Lalu ada seseorang yang bertanya: “Mengapa anda banyak meminta perlindungan dari utang, wahai Rasulullah?” 

Beliau menjawab: “Sesungguhnya seseorang apabila sedang berutang ketika dia berbicara biasanya berdusta dan bila berjanji sering menyelisihinya”. (HR. Bukhari: 2222)

*INILAH MENGAPA NABI BERDOA AGAR TERHINDAR DARI UTANG*.

Antara lain utang menjadi beban hidup. Utang membuat gelisah di malam hari dan hidup terhina di siang hari. 

Utang bisa menjerumuskan seseorang berbuat kemungkaran seperti berbohong dan ingkar janji. 

Bahkan dengan ngutang maka seseorang bisa terjebak utang riba yang jelas haram dan merupakan dosa besar, membuat ia celaka di dunia dan di akhirat.
NAUDZUBILLAH MIN DZALIK.

*6. GIATKAN WIRAUSAHA/BISNIS PERDAGANGAN (PRODUKSI DAN JUAL BELI)*

Baik membuka bisnis sendiri maupun dalam berbagai bentuk kerjasama. 
Apakah sebagai mitra aktif atau mitra pasif yang hanya menanamkan modal sebagai investor. 
Syirkah adalah metode mendapatkan modal dan kerjasama bisnis tanpa utang sama sekali.

وَأَحَلَّ ٱللَّهُ ٱلْبَيْعَ وَحَرَّمَ ٱلرِّبَوٰا۟

“Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.”
(QS. Al Baqarah 2: 275)

*7. SUBURKAN SEDEKAH*

Baik sedekah wajib: Zakat & Infaq; 
maupun sedekah yang hukumnya sunat: sedekah, wakaf.

يَمْحَقُ ٱللَّهُ ٱلرِّبَوٰا۟ وَيُرْبِى ٱلصَّدَقَٰتِ ۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ .٢٧٦

“Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. 

Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.”
(QS. Al Baqarah 2: 276)

*8. JAUHKAN BANK DARI KEHIDUPAN SEBISA YANG ANDA MAMPU*

Jikapun harus menggunakan bank, maka jadikan bank hanya sebagai lalu lintas transaksi, bukan sebagai metode investasi. 
Jika tetap harus buka rekening bank yang semata-mata untuk lalu lintas transaksi seperti disebutkan di atas, maka buka rekening dengan akad wadiah (titipan) non bonus yang tidak memberikan bunga atau bagi hasil sama sekali termasuk juga tidak memberikan bonus. 
Jika terlanjur mendapat bunga atau bagi hasil maka ambil saja, bukan untuk digunakan pribadi dan bukan pula untuk disedekahkan karena itu uang haram bagi Anda. 
Berikan untuk orang lain atau kepentingan umum tanpa mereka ketahui siapa yang memberi. Kemudian tutup rekening tersebut dan buka rekening baru dengan akad wadiah seperti disebutkan di atas.

*9. Jika ingin melindungi Nilai HARTA BENDA dalam jangka menengah dan panjang dari perampokan harta melalui inflasi maka jangan simpan harta kita, harta umat, dalam bentuk uang kertas (fiat money)*

Tapi simpan dalam bentuk benda yang memiliki nilai riil misalnya EMAS (dinar), PERAK (dirham), TANAH BANGUNAN, dll. 

Jangan membiarkan tabungan kita semua di bank kalau ada resiko bank akan di rush
 

Belum lagi jika kita menyadari bahwa kelak fiat money akan musnah seiring dengan ALLAH memusnahkan riba.

Fiat money (uang fiat) adalah uang yang nilainya berasal dari regulasi atau hukum pemerintah. 

Uang ini berbeda dengan uang komoditas yang didasarkan pada barang, yang biasanya merupakan logam mulia seperti emas atau perak. Istilah ini berasal dari kata dalam bahasa Latin fiat.

Source: Wikipedia
(Kami akan membahas penipuan dan perampokan harta lewat fiat money dalam tulisan yang lain insya ALLAH).

*Catatan*: 
HARTA yang terbaik yang kita miliki adalah yang kita putarkan apakah dalam jual beli maupun sedekah, bukan harta yang kita simpan.

*10. Mulai menjalankan jual-beli dengan menggunakan uang sejati, uang sunnah, yaitu uang yang berbasiskan logam mulia (emas/dinar dan dirham/perak) atau juga berbasiskan bahan makanan pokok antara lain: gandum, jewawut (sejenis gandum), kurma dan garam, termasuk juga beras*.

*11. BERJAMAAH*

Allah berfirman,

وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱرْكَعُوا۟ مَعَ ٱلرَّٰكِعِينَ ﴿٤٣﴾

“Dan dirikanlah salat. Bayarlah zakat. Dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk.”
(Q.S. Al Baqarah 2:43)

Bergabunglah dengan jamaah atau komunitas (anti riba atau lainnya) yang giat mengharap ridho Allah.

Biasanya dalam komunitas-komunitas tersebut kita bisa memperoleh banyak hal sekaligus: silaturahmi dan bersahabat dengan teman-teman yang soleh, ilmu bisnis dan muamalah, jaringan luas, dan di atas segalanya menambah iman dan taqwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Bersama-sama, berjamaah, berjuang memberantas riba yang menyengsarakan manusia di dunia dan di akhirat kelak, dalam barisan yang teratur rapi.

إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلَّذِينَ يُقَٰتِلُونَ فِى سَبِيلِهِۦ صَفًّا كَأَنَّهُم بُنْيَٰنٌ مَّرْصُوصٌ ﴿٤﴾

“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.”
(Q.S. Ash Shaff 61:4)

*12. TERUS BELAJAR HINGGA HAYAT DIKANDUNG BADAN*

Allah Ta’ala berfirman,

أَمَّنْ هُوَ قَٰنِتٌ ءَانَآءَ ٱلَّيْلِ سَاجِدًا وَقَآئِمًا يَحْذَرُ ٱلْءَاخِرَةَ وَيَرْجُوا۟ رَحْمَةَ رَبِّهِۦ ۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى ٱلَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَٱلَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ ﴿٩﴾

“(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya ?

Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui ?”

 Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.”
(Q.S. Az Zumar 39:9)

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ ۚ إِنَّ ٱلسَّمْعَ وَٱلْبَصَرَ وَٱلْفُؤَادَ كُلُّ أُو۟لَٰٓئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔولًا ﴿٣٦﴾

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.

Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.”
(Q.S. Al Isrā’ 17:36)

Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap orang yang mengaku dirinya Mukmin. 
Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam,

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

”Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah) 
Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no. 224

Demikianlah langkah Preventif, 12 solusi bebas dari riba, menuju kemerdekaan dan kemakmuran yang kita cita-citakan bersama.

Moga Allah meridai. Aamiin Allahumma Aamiin.
🤲🤲🤲



Shaf Anti Riba

SARI